Fakta Menarik Warung Kopi Klotok Jogjakarta

Warung Kopi Klotok di Jogja. Warung kopi di Kaliurang ini punya beragam fakta menarik. Hobi kulineran di waktu luangnya, mari mampir ke Warung Kopi Klotok di Jogja. Tempat ngopi yang selalu diantre pembeli ini rekomendasi .

Di sana mereka menikmati sejumlah makanan sederhana yang jadi ciri khas di warung kopi populer itu. Dari kopi klotok, sayur lodeh, tempe garit hingga telur dadar krispi. Jauh sebelum dikunjungi Presiden, Warun Kopi Klotok memang sudah jadi destinasi wisata kuliner favorit.

Banyak orang rela antre dari pagi hari untuk bisa mencicipi kopi dan makanan enak di sini. Selain menu sederhana khas Jawa jadi andalan, kopi klotok, tempat ini juga punya pisang kepok kuning goreng yang digoreng dadakan.

1. Terinspirasi dari Suami

Kopi Klotok didirikan oleh wanita bernama Ibu Sri Handayani atau Ibu

Yani. Sejak awal mendirikan warung kopi ini, fokus untuk menyajikan beragam masakan rumahan Jawa dengan kopi yang enak. Terletak di Kaliurang, Yogyakarta tempatnya tak pernah sepi dari dulu hingga sekarang.

“Memang judulnya kopi, tapi ada makanan rumahan,” ungkap Ibu Yani yang dikutip dari YouTube sirupbregas (click here).

Lebih lanjut, Bu Yani juga membagikan kisah dibalik terbentuknya Kopi Klotok. Katanya, ini berawal dari keluhan sang suami yang jarang menemui makanan rumahan yang enak sedap saat berada di luar.

“Waktu itu terinspirasi dari suami, dia wiraswasta yang sering makan di luar dan (mengeluh) jarang menemui makanan rumah yang benar-benar bersih, enak,” kata Bu Yani.

2. Omzet Ratusan Juta

Bisnis Bu Yani terbilang amat sukses.. Dalam sehari, Kopi Klotok bisa menghabiskan 3.000 butir telur, 360 liter minyak goreng, ratusan gelas kopi hingga 150 sisir pisang kepok kuning.

Uniknya, Bu Yani tak terlalu menghitung keuntungannya yang masuk dengan detail. Baginya, berapapun yang masuk harus disyukuri.

“Omzet pasti ada, ya. Kita syukuri saja yang masuk berapapun,” ucapnya.

Meski tak pernah menghitung angka pasti yang diperoleh, dapat dipastikan warung Bu Yani bisa meraup hingga ratusan juta dalam sebulan. Pembayaran di warung kopi ini hanya berupa cash atau uang tunai. Tidak melayani bungkus dibawa pulang.

3. Kopi ‘Ndeso’ yang Nikmat

Sebenarnya Kopi Klotok adalah salah satu sajian kopi tradisional dengan metode penyajian yang mirip seperti kopi Turki. Kopi Klotok dibuat dengan cara merebus air bersama dengan bubuk kopi dan dimasak di atas panci dengan tungku arang.

Diseduh dengan cara tradisional. Cara membuat kopi klotok adalah dengan memasak bubuk kopi dalam panci panas kemudian baru disiram air sampai mendidih sehingga menghasilkan bunyi “klotok-klotok”. Dari sini lahirlah nama kopi klotok.

Kopi yang digunakan bisa jenis kopi Arabika atau Robusta. Kopi klotok yang memiliki rasa pahit dengan sentuhan manis jika ditambahkan dengan gula batu. Kopi klotok sangat enak dinikmati bersama dengan pisang goreng hangat.

Bu Yani ingin semua konsumen menikmati dengan sensasi makan ala ‘ndeso’ di pinggir sawah. Sehingga hanya tersedia layanan makan di tempat saja, dan tidak tersedia di ojek online. Sistem pemasarannya pun dari mulut ke mulut sampai hingga bisa seramai sekarang.